Petir
Petir, kilat atau halilintar merupakan salah satu fenomena alam berupa kilatan cahaya putih menyilaukan yang dihasilkan dari pelepasan energi listrik pada awan cummulonimbus yang biasanya disusul dengan suara menggelegar atau guntur dalam waktu yang singkat. Besarnya energi listrik yang dilepaskan oleh satu sambaran petir atau kilatan petir melebihi besarnya energi listrik yang dihasilkan dari seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Negara Amerika. Merujuk pada SNI 03-715-2004, Lampiran A : Besar arus yang mengalir pada sambaran ini berkisar antara 2.000 sampai sekitar 200.000 A.
Penangkal Petir |
Sementara petir tersebut digolongkan menjadi 3 (tiga) macam berdasarkan tipenya, yakni :
- Petir yang terjadi didalam awan (intracloud),
- Petir yang terjadi dari awan ke awan (cloud to cloud),
- Petir yang terjadi dari awan ke tanah (cloud to ground).
Dari ke-tiga tipe petir tersebut, tipe petir yang terjadi dari awan ke tanah (cloud to gorund) merupakan tipe petir yang dianggap paling berbahaya, mengingat besarnya energi listrik yang dilepaskan oleh satu sambaran petir begitu besar, hal ini dapat dibayangkan apabila petir tersebut menyambar obyek-obyek yang ada di permukaan bumi, hal ini tentu saja dapat merusak obyek-obyek yang ada dipermukaan bumi atau melukai makhluk hidup yang terkena oleh sambaran petir tersebut.
Proses Terjadinya Petir
Petir yang merupakan salah satu fenomena alam, terjadi melalui beberapa rangkaian proses seperti halnya hujan. Proses terjadinya petir secara umum karena adanya perbedaan potensial antara awan dengan bumi atau dengan awan lainnya. Dimana, awan ini bergerak terus menerus secara teratur dan saling berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan pada awan tersebut (baik itu positif maupun negatif) akan berkumpul pada salah satu sisi dan saling menguatkan muatan-muatan tersebut (pada salah satu sisi awan yang bermuatan positif akan berkumpul dengan muatan positif sedangkan sisi sebaliknya muatan negatif berkumpul dengan muatan negatif). Ketika ada perbedaan potensial yang cukup besar, baik antara awan dengan bumi, didalam awan atau dengan awan lainnya, disitulah pelepasan muatan negatif terjadi melalui media yang dilaluinya yakni udara untuk mencapai kesetimbangan.
Perlu diketahui, arah sambaran petir tidaklah menentu, petir dapat menyambar ke segala arah. Sambaran petir yang mengenai obyek di permukaan bumi secara langsung seperti bangunan, pohon atau jaringan listrik dapat menyebabkan kerusakan atau kebakaran yang fatal. Sementara sambaran petir yang mengarah ke bumi secara tidak langsung dapat menyebabkan kerusakan terhadap alat-alat listrik yang menerima induksi dari sambaran petir tersebut.
Mengingat bahaya sambaran petir tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa manusia selalu mencoba untuk menjinakkan bahaya keganasan alam, salah satunya yakni dengan cara memasang penangkal petir atau sistem proteksi petir guna melindungi suatu bangunan atau obyek lainnya dari sambaran petir.
Penangkal Petir, Penyalur Petir atau Penangkap Petir
Penangkal petir, penyalur petir atau penangkap petir serta sistem proteksi petir merupakan suatu usaha dalam mengatasi bahaya yang di akibatkan oleh sambaran petir baik secara langsung maupun tidak langsung. Suatu sistem proteksi petir yang difungsikan untuk menangkap muatan petir guna menyalurkannya ke bumi, terdiri atas :
- Penerima (Air Terminal/Rod), peralatan atau penghantar dari logam yang menonjol lurus ke atas atau mendatar guna menerima petir.
- Penghantar Penurunan (Down Conductor), suatu penghantar yang menghubungkan penerima (air terminal/rod) dengan elektroda bumi (earth electrode),
- Elektroda Bumi (Earth Electrode), merupakan bagian dari instalasi penyalur petir yang ditanam dan kontak langsung dengan bumi.
Sistem proteksi petir dibagi menjadi 2 (dua) bagian, diantaranya, sistem proteksi petir internal dan sistem proteksi petir eksternal. Secara umum, sistem proteksi petir eksternal bertujuan untuk mencegah kerusakan terhadap bangunan, manusia dan obyek lainnya dari sambaran petir langsung, sedangkan sistem proteksi petir internal bertujuan untuk mencegah pengaruh gelombang elektromagnetik yang di akibatkan oleh arus petir yang masuk ke sistem peralatan listrik yang di proteksinya.
Sementara metoda yang pernah dikembangkan didunia industri sistem proteksi petir atau penangkal petir, diantaranya :
- Sistem Proteksi Petir Konvensional,
- Sistem Proteksi Petir Elektrostatik,
- Sistem Proteksi Petir Radioaktif.
Penangkal Petir Konvensional
Pada umumnya, penangkal petir konvensional bagian penerima (air terminal/rod) atau splitzen memiliki bentuk yang runcing atau mirip dengan ujung tombak atau ada juga berbentuk trisula menggunakan bahan logam anti karat sebagai contoh, yakni tembaga murni.
Biasanya, penangkal petir konvensional sangat cocok dipasang pada bangunan yang memiliki lahan tidak terlalu luas, sebagai contoh : rumah, ruko dan rukan. Dengan bentuknya yang sederhana, penangkal petir ini sangat mudah ditemukan di toko bangunan.
Penangkal Petir Radioaktif
Penangkal petir radioaktif saat ini telah dilarang untuk digunakan, hal ini dikarenakan anti petir radioaktif menggunakan zat beradiasi yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
Penangkal Petir Elektrostatis
Penangkal petir elektrostatik pada umumnya mengadopsi sebagian sistem penangkal petir radioaktif, dengan menambah muatan pada penerima (air terminal/rod) atau ujung finial/splitzen, hal ini dimaksudkan agar petir selalu memilih ujung ini untuk di sambar.
Penangkal petir elektrostatik memiliki radius proteksi yang lebih luas apabila dibandingkan dengan penangkal petir konvensional. Biasanya, penangkal petir elektrostatik sangat cocok dipasang pada bangunan yang tinggi serta memiliki lahan yang cukup luas.
Pemasang Instalasi Penyalur Petir
Pemasang instalasi penyalur petir atau disebut dengan instalasi adalah suatu badan hukum yang melaksanakan pemasangan instalasi penyalur petir meliputi pemasangan penerima (air terminal/rod), penghantar penurunan (down conductor), elektroda bumi (earth electrode).
Saat ini, seiring berkembangnya teknologi yang membantu begitu mudahnya mendapatkan informasi, suatu badan hukum yang bergerak dibidang penangkal petir untuk mengerjakan pemasangan instalasi penyalur petir di Indonesia tidaklah sulit untuk dicari. Hal ini dapat dikatakan sebagai salah satu solusi guna melindungi obyek bangunan atau manusia terhadap bahaya sambaran petir.
Merencanakan suatu cakupan area yang akan diproteksi terhadap sambaran petir, pemilihan jenis sistem proteksi petir baik itu konvensional maupun elektrostatik yang akan digunakan sebaiknya di konsultasikan dengan pihak instalasi terlebih dahulu sebelum dilakukan pemasangan instalasi penyalur petir. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan apakah perlu atau tidaknya suatu bangunan dipasang proteksi internal dengan menggunakan surge arrester.
Beberapa jenis konstruksi untuk pemasangan instalasi penyalur petir pada suatu bangunan yang dapat di kerjakan meliputi : konstruksi penangkal petir di atas bangunan pada lantai tertinggi (dak bangunan) atau bangunan yang menggunakan atap baja ringan, konstruksi penangkal petir berupa tiang tunggal atau monopole dengan rata-rata tinggi mencapai 20 meter atau lebih dari 20 meter, konstruksi penangkal petir di atas tower triangle.
Harga Penangkal Petir
Harga penangkal petir atau instalasi penyalur petir yang terdiri dari : penerima (air terminal/rod), penghantar penurunan (down conductor), elektroda bumi (earth electrode) beserta dengan pemasangannya berbeda-beda.
Di Indonesia, ada beberapa terminal petir atau penerima (air terminal/rod) guna menangkap muatan petir yang berbasis Early Streamer Emmision (ESE) yang merupakan salah satu bagian dari sistem proteksi petir elektrostatik, yakni : Flash Vectron.
Demi keselamatan jiwa manusia dan perlindungan suatu bangunan terhadap bahaya sambaran petir, harga bukanlah masalah. Namun, perlu diketahui, sistem proteksi petir dengan beberapa nama lainnya dan biasa dikenal di masyarakat luas seperti penangkal petir, anti petir, penangkap petir, penyalur petir tidaklah dapat mencegah terjadinya petir dan tidak dapat menjamin proteksi terhadap manusia, bangunan atau obyek-obyek lainnya secara mutlak. Namun, dengan dipasangnya sistem proteksi petir yang baik, hal ini akan mengurangi secara nyata resiko kerusakan yang disebabkan petir terhadap bangunan yang diproteksinya.
Post a Comment
Post a Comment
Bijaklah dalam berkomentar