Belajar Indikator Teknikal Moving Average atau disingkat MA untuk menganalisa pergerakan harga dari suatu pasangan mata uang itu sangat penting guna meminimalkan resiko kerugian yang akan dihadapi pada saat memulai kegiatan pertukaran mata uang menggunakan platform trading metatrader. Mempelajari Moving Average Indikator sebelum memulai kegiatan pertukaran mata uang (valuta asing) akan sangat membantu Anda untuk mengenali potensi pergerakkan harga dari suatu pasangan mata uang. Namun perlu diketahui juga, bahwa mempelajari Indikator Moving Average bukan berarti Anda akan menjadi peramal hebat yang mengetahui kapan naik atau turunnya suatu pasangan mata uang, tapi setidaknya dengan cara mempelajari indikator moving averaga akan meminimalkan suatu resiko kerugian pada saat trading.
Moving Average Indikator atau Indikator MA pada platform metatrader memiliki fungsi untuk menghitung rata-rata pergerakan harga pasangan mata uang per periode dalam satu waktu atau biasa disebut dengan time-frame baik itu 1 menit, 5 menit, 30 menit, 1 jam, 4 jam, 1 hari, 1 minggu atau bahkan 1 bulan. Pada prakteknya menggunakan platform metatrader, rata-rata pergerakan harga ini akan terlihat dan membentuk garis kurva pada chart trading platform metatrader. Sebagai contoh, perhatikan gambar chart trading dibawah ini :
Garis Kurva yang berwarna merah pada chart trading diatas menggunakan Indikator Moving Average dengan pengaturan periode 20 (MA = 20) dalam 1 (satu) jam (Time Frame = H1) yang menggambarkan rata-rata pergerakan harga dari 20 bar candle selama 20 jam. Konfigurasi periode Indikator Moving Average yang digunakan trader sangat beragam. Ada yang menggunakan periode 5, 20, 50, 60, 100, bahkan 200. Periode yang terdapat pada indikator movinga average merupakan komponen yang paling penting untuk menghitung rata-rata pergerakan mata uang. Semakin besar nilai periode maka garis kurva pada chart trading akan semakin lambat untuk membaca pergerakan harga. Indikator Moving Average dengan konfigurasi nilai periode yang besar dapat dijadikan sebagai support dan resistance.
Perhitungan rata-rata pergerakan harga menggunakan indikator moving average dapat dipilih dari harga pembukaan (open), penutupan (close), tertinggi (high) atau terendah (low). Apabila kita memilih untuk menghitung rata-rata pergerakan harga untuk setiap harga pembukaan (open) dari 20 candle terakhir, maka kita dapat melakukan konfigurasi indikator moving average dengan konfigurasi sebagai berikut : periode : 20, aplly to : open.
Jenis-jenis Indikator Moving Average
Ada beberapa jenis indikator moving average yang biasa digunakan oleh trader untuk menganalisa pergerakan harga suatu pasangan mata uang, walaupun memiliki beberapa jenis indikator moving average namun cara menggunakannya tetap sama yang membedakan hanyalah dari perhitungan rata-ratanya. Berikut dibawah ini jenis-jenis indikator moving average diantaranya :
Simple Moving Average (SMA)
Indikator Simple Moving Average merupakan indikator yang paling sering digunakan oleh trader untuk menganalisa pergerakan harga pasangan mata uang. Cara kerjanya tidak jauh berbeda dengan indikator moving average pada umumnya yakni menghitung rata-rata harga penutupan pasangan mata uang dari banyaknya periode per satuan waktu. Pada prakteknya saat menggunakan platform metatrader, penghitungan rata-rata ini tidak dilakukan secara manual, namun sudah otomatis dihitung oleh platform tersebut. Perhatikan gambar grafik chart dibawah ini :
Grafik diatas terdapat 3 (tiga) indikator simple moving average dengan masing-masing periode : 5, 30 dan 60 menggunakan time-frame H1. Sebagai contoh, kita ambil sample dari indikator Simple Moving Average dengan periode 60 yang berwarna kuning dapat dilihat bahwa semakin besar nilai periode tersebut maka semakin tertinggal pula harganya. Setiap trader pada umumnya membaca pergerakan harga suatu pasangan mata uang dari indikator tersebut apabila harga suatu pasangan mata uang berada dibawah indikator simple moving average itu menandakan harga sedang bearish (menurun). Sebaliknya apabila harga berada diatas indikator simple moving average, itu menandakan harga sedang bullish (naik).
Weighted Moving Average (WMA)
Indikator Weighted Moving Average (WMA) hampir sama dengan indikator Simple Moving Average (SMA) yang membedakan hanyalah dari cara menghitung rata-rata pergerakan harga mata uang.
Exponential Moving Average (EMA)
Indikator Exponential Moving Average (EMA) sangat cocok digunakan untuk trader yang membutuhkan sinyal pergerakan harga yang cepat dengan pengaturan time-frame yang tidak terlalu lama, tidak seperti indikator simple moving average yang pergerakan harganya lambat akan tetapi sangat cocok digunakan pada time-frame yang lama. Indikator Exponential Moving Average (EMA) hampir mirip dengan indikator Weighted Moving Average (WMA).
Manakah yang lebih baik dari ketiga jenis indikator moving average untuk trading?
Jawabnya, tidak ada yang lebih baik. Masing-masing jenis indikator moving average memiliki perannya masing-masing dalam hal menghitung rata-rata pergerakan harga suatu pasangan mata uang. Dari banyaknya indikator yang terdapat pada platform metatrader, Indikator Moving Average merupakan salah satu indikator yang paling sederhana namun sangat bermanfaat sekali untuk menganalisa pergerakan harga dari suatu pasangan mata uang.
Moving Average Indikator atau Indikator MA pada platform metatrader memiliki fungsi untuk menghitung rata-rata pergerakan harga pasangan mata uang per periode dalam satu waktu atau biasa disebut dengan time-frame baik itu 1 menit, 5 menit, 30 menit, 1 jam, 4 jam, 1 hari, 1 minggu atau bahkan 1 bulan. Pada prakteknya menggunakan platform metatrader, rata-rata pergerakan harga ini akan terlihat dan membentuk garis kurva pada chart trading platform metatrader. Sebagai contoh, perhatikan gambar chart trading dibawah ini :
Chart Trading Indikator Moving Average |
Perhitungan rata-rata pergerakan harga menggunakan indikator moving average dapat dipilih dari harga pembukaan (open), penutupan (close), tertinggi (high) atau terendah (low). Apabila kita memilih untuk menghitung rata-rata pergerakan harga untuk setiap harga pembukaan (open) dari 20 candle terakhir, maka kita dapat melakukan konfigurasi indikator moving average dengan konfigurasi sebagai berikut : periode : 20, aplly to : open.
Jenis-jenis Indikator Moving Average
Ada beberapa jenis indikator moving average yang biasa digunakan oleh trader untuk menganalisa pergerakan harga suatu pasangan mata uang, walaupun memiliki beberapa jenis indikator moving average namun cara menggunakannya tetap sama yang membedakan hanyalah dari perhitungan rata-ratanya. Berikut dibawah ini jenis-jenis indikator moving average diantaranya :
Simple Moving Average (SMA)
Indikator Simple Moving Average merupakan indikator yang paling sering digunakan oleh trader untuk menganalisa pergerakan harga pasangan mata uang. Cara kerjanya tidak jauh berbeda dengan indikator moving average pada umumnya yakni menghitung rata-rata harga penutupan pasangan mata uang dari banyaknya periode per satuan waktu. Pada prakteknya saat menggunakan platform metatrader, penghitungan rata-rata ini tidak dilakukan secara manual, namun sudah otomatis dihitung oleh platform tersebut. Perhatikan gambar grafik chart dibawah ini :
Indikator Simple Moving Average Time Frame H1 |
Grafik diatas terdapat 3 (tiga) indikator simple moving average dengan masing-masing periode : 5, 30 dan 60 menggunakan time-frame H1. Sebagai contoh, kita ambil sample dari indikator Simple Moving Average dengan periode 60 yang berwarna kuning dapat dilihat bahwa semakin besar nilai periode tersebut maka semakin tertinggal pula harganya. Setiap trader pada umumnya membaca pergerakan harga suatu pasangan mata uang dari indikator tersebut apabila harga suatu pasangan mata uang berada dibawah indikator simple moving average itu menandakan harga sedang bearish (menurun). Sebaliknya apabila harga berada diatas indikator simple moving average, itu menandakan harga sedang bullish (naik).
Weighted Moving Average (WMA)
Indikator Weighted Moving Average (WMA) hampir sama dengan indikator Simple Moving Average (SMA) yang membedakan hanyalah dari cara menghitung rata-rata pergerakan harga mata uang.
Exponential Moving Average (EMA)
Indikator Exponential Moving Average (EMA) sangat cocok digunakan untuk trader yang membutuhkan sinyal pergerakan harga yang cepat dengan pengaturan time-frame yang tidak terlalu lama, tidak seperti indikator simple moving average yang pergerakan harganya lambat akan tetapi sangat cocok digunakan pada time-frame yang lama. Indikator Exponential Moving Average (EMA) hampir mirip dengan indikator Weighted Moving Average (WMA).
Manakah yang lebih baik dari ketiga jenis indikator moving average untuk trading?
Jawabnya, tidak ada yang lebih baik. Masing-masing jenis indikator moving average memiliki perannya masing-masing dalam hal menghitung rata-rata pergerakan harga suatu pasangan mata uang. Dari banyaknya indikator yang terdapat pada platform metatrader, Indikator Moving Average merupakan salah satu indikator yang paling sederhana namun sangat bermanfaat sekali untuk menganalisa pergerakan harga dari suatu pasangan mata uang.
Post a Comment
Post a Comment
Bijaklah dalam berkomentar